CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Senin, 26 Desember 2016

Heboh, Alibaba Masuk Daftar Hitam di AS

BABAT POST – Alibaba merupakan situs e-commerce terbesar milik China yang mampu bersaing di Negara Amerika Serikat. Bahkan telah memiliki banyak group penjualan di setiap Negara.

Taobao Marketplace, situs e-commerce besar di Cina yang dimiliki Alibaba Group, masuk dalam daftar hitam di Amerika Serikat (AS) karena menjual barang-barang tiruan.

Dikutip KompasTekno dari BBC, Minggu (25/12/2016), keanggotaan Alibaba pun untuk sementara juga dicabut dari Koalisi Anti Produk Bajakan Internasional, IACC, terkait produk tiruan di situs milik anak perusahaannya itu.

Alibaba menolak tuduhan tersebut. Menurut Alibaba, pihaknya sudah mengawasi situs e-commerce-nya dengan lebih baik. Mereka juga menduga bahwa 'perubahan iklim politik' di AS belakangan ini yang mungkin menjadi alasan sehingga pihaknya kembali masuk dalam daftar.

Pada masa kampanyenya, presiden terpilih AS, Donald Trump memang beberapa kali menuduh perusahaan-perusahaan Cina mencuri hak kekayaan intelektual.

Presiden Alibaba, Michael Evans, mengatakan amat kecewa dengan keputusan tersebut dan mempertanyakan apakah tuduhan itu 'didasarkan pada fakta atau dipengaruhi oleh iklim politik saat ini'.

Awal tahun ini Taobao mengatakan sudah memperketat pengawasan atas penjualan barang-barang mewah, dengan meminta para penjual memperlihatkan bukti keasliannya. Lebih dari 250 penjual di Taobao-termasuk rumah mode Gucci dan Michaels Kors- mengancam akan keluar dari IACC jika keanggotaan Alibaba tidak dicabut.

Dalam paparannya kepada investor, Taobao mengatakan aplikasi mobile-nya sendiri membawa 150 juta pengunjung setiap hari. Marketplace-nya juga mendapat 20 juta ulasan produk setiap harinya.

Dari semua bisnis yang dimiliki, Alibaba menjual berbagai barang senilai 500 miliar dollar AS sepanjang 2015 lalu, dari 10 juta merchant yang menggunakan platformnya.

September 2014 lalu, Alibaba -yang merupakan situs e-commerce terbesar di Cina- melepas sahamnya di Bursa New York dan memecahkan rekor dengan menghimpun dana sebesar 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp 336 triliun.

Kabar lainya, Pelaku e-commerce terbesar di China, Alibaba Group Holding Ltd, Selasa (12/4/2016), mengumumkan telah mengakuisisi saham mayoritas dari perusahaan situs belanja Lazada.

investasi ini terdiri dari penanaman equity capital baru sebesar 500 juta dollar AS dan akuisisi saham Lazada dari sejumlah pemegang saham lain.

Para pemegang saham lain ini termasuk Rocket Internet dan Kinnevik yang sudah melepas semua sahamnya di Lazada ke Alibaba. Tesco, operator supermarket asal Inggris, masih memiliki saham di Lazada sebesar 8,3 persen.

Nilai total investasi Alibaba di Lazada mencapai kisaran 1 miliar dollar AS. Langkah Alibaba mencerminkan upaya raksasa e-commerce Negeri Tirai Bambu tersebut dalam melakukan ekspansi ke Asia Tenggara.

"Dengan berinvestasi di Lazada, Alibaba memperoleh platform dengan basis konsumen yang besar dan terus tumbuh di luar China," sebut Presiden Alibaba Michael Evans dalam sebuah pernyataan tertulis.

CEO Lazada Group, Max Bittner, menambahkan bahwa wilayah Asia Tenggara yang menjadi daerah operasional Lazada adalah pasar menarik dengan ruang luas untuk terus berkembang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search