Liputan6.com, New York - Foto Donald Trump di sampul Time terbaru menuai kontroversi. Sejumlah orang menyamakan pose Presiden ke-45 Amerika Serikat terpilih itu dengan foto Adolf Hitler yang terpajang di halaman muka majalah tersebut pada 1941.
Tak hanya itu, pihak Time dituduh sengaja menempatkan kepala Donald Trump tepat di bawah huruf M. Yang membuat miliarder nyentrik itu seakan-akan punya tanduk.
Menghadapi tudingan tersebut, Time mengatakan sampul Person of the Year yang menampilkan Donald Trump dengan 'tanduk iblis' adalah kebetulan semata. Bukan hal yang disengaja.
Time kemudian bahkan mengunggah galeri foto sampul majalah, yang menampilkan gambar sejumlah tokoh dengan posisi serupa dengan Trump. "35 sampul majalah Time yang seakan-akan memberikan tanduk pada sejumlah orang," demikian judul galeri tersebut.
"Mengingat bentuk huruf 'M' pada nama majalah, dan lokasinya yang berada di sampul, sejumlah subjek masa lalu juga seakan ditambahi fitur tertentu," kata pihak Time dalam situsnya.
"Itu juga pernah terjadi pada Hillary Clinton setidaknya dua kali. Juga pada Bill Clinton dan George W Bush."
Majalah Time bersikukuh bahwa kemiripan tampilan dengan "kucing, kelelawar atau tanduk setan" adalah hal yang sepenuhnya kebetulan."
Donald Trump dinobatkan sebagai Person of the Year 2016 versi Majalah Time.
Tampil di sampul Time dengan status barunya itu, Trump duduk di kursi berangka kayu yang terlihat berwarna kecoklatan, posisi duduknya miring, dengan sorot mata tajam yang menghadap ke arah lensa kamera.
Selain namanya, kalimat 'President of the Divided States of America' juga terpajang di sampul majalah.
Trump mengaku sangat terhormat. "Ini berarti banyak, khususnya bagi aku yang tumbuh besar membaca Majalah Time. Anda tahu, ini adalah majalah yang penting dan aku sangat beruntung bisa tampil di sampulnya beberapa kali tahun ini," kata Donald Trump kepada NBC.
Meski demikian, Trump menolak sebutan sebagai Presiden Amerika yang 'Terbelah' di sampul tersebut. "Ada banyak perbedaan. Namun, kita akan merekatkannya kembali."
Dalam wawancara dengan Time, Trump mengaku ingin dikenang sebagai pemimpin yang sukses mengalahkan ISIS dan menciptakan iklim bisnis yang baik di AS.
Dan meski bersikukuh tetap membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko, Trump mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk memperkuat penjagaan tapal batas AS.
"Kita juga akan membolehkan orang-orang melewati perbatasan, karena kita membutuhkan pekerja," kata Donald Trump.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar