POJOKSUMUT.com, BEBERAPA hari ini, media sosial dihebohkan dengan penemuan ulat bulu yang racunnya sangat mematikan.
Namun, sejauh ini berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum menemukan adanya ulat bulu yang memiliki racun mematikan. Bila pun ada, kasus tersebut disertai alergi. Pernyataan tersebut diungkapkan Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Sutrisno di kantornya, Jumat (15/12/2017).
Menurut Hari, sifat racun ulat bulu hanya menimbulkan iritasi dan tidak merusak saraf yang biasa ditemukan pada kasus disengat kalajengking. Ia menambahkan, jenis racun ulat bulu hanya menimbulkan rasa gatal di kulit, bila ada kontak langsung.
"Dari jenis racunnya, ulat bulu dibedakan menjadi dua. Yakni ulat bulu beracun aktif dan beracun pasif," bebernya seperti dilansir Indopos (Jawa Pos Group).
Kelompok ulat bulu dengan racun pasif bisa ditemukan pada ulat dengan jenis bulu lancip, tajam dengan struktur panjang. Ulat Bulu beracun pasif ini, menurut Hari tidak bisa menyuntikkan racunnya.
"Ulat bulu kategori ini akan mematahkan bulunya, ketika bersentuhan langsung dengan kulit. Bulu akan menancap dan menimbulkan rasa gatal di kulit," ungkapnya.
Kategori ulat dengan racun aktif, masih ujar Hari memiliki kelenjar racun dan bulu identik panjang, lebar dan luas. Fungsi bulu tersebut untuk menyuntikkan racun seperti jarum suntik. Salah satunya jenis ulat ini adalah ulat Limacodidae.
Hari mengatakan, kejadian luar biasa (KLB) ulat bulu beracun pernah menyerang masyarakat di Probolinggo, Jawa Timur pada 2011 lalu. Jenis ulat bulu tersebut adalah ulat Lymantriidae.
"Mereka bermigrasi ke permukiman warga karena kawasan hutan di lereng gunung Bromo tertutup abu vulkanik," katanya. Sebelumnya, beredar informasi di masyarakat melalui media sosial (medsos) bahwa ada sejenis binatang ulat bulu yang mematikan. Bila digigit atau kontak langsung dengan binatang itu, maka efeknya dalam waktu empat jam akan menyebabkan kematian.
Ketika kontak langsung dengan ulat bulu beracun, cenderung orang panik. Tanpa disadari, orang kerap melakukan hal-hal yang sebenarnya salah. Tidak mengobati, bahkan efek yang ditimbulkan racun ulat bulu menyebar luas di tubuh.
"Ketika kita terkena racun ulat bulu, jangan sekali-kali mandi atau membasuhnya. Karena itu akan menyebabkan racun menyebar ke seluruh tubuh," ujar Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Sutrisno di kantornya, Jumat (15/12/2017).
Hari menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar atau kontak langsung dengan ulat beracun. Seperti tidak meletakan baju, handuk, sarung di cabang, ranting pohon yang kemungkinan ada ulat beracun.
"Ketika terpaksa harus dipakai, maka kibaskan dengan kuat, agar ulat bulu keluar," katanya. Kemudian, tidak bertelanjang dada ketika berada di rerimbunan pohon atau semak ketika sedang beristirahat.
Apabila sudah tergigit atau kontak langsung dengan ulat beracun, maka segera lakukan penanganan awal. Penanganan bagi orang yang mengalami sengatan bulu ulat yaitu dengan cara mengompres dengan larutan alkaline, ammonia cair, dan bicarbonate soda, serta cream mengandung antihistaminic.
"Pada keadaan yang sangat serius penggunaan secara oral dengan antihistamine, 10 persen calsium gluconate diberikan secara intravena juga sangat membantu dan sebaiknya segera hubungi dokter," katanya. (nas/jpg/nin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar