TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Viralnya sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria menjual beruang yang sudah disembelih di grup Facebook Jawai Berjualan 2, membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar terus memburu pemilik akun tersebut.
BACA JUGA: Grup Facebook Jawai Berjualan 2 Heboh Foto Beruang Disembelih
Lewat rilis yang diterima Tribunpontianak.co.id, Kepala BKSDA Kalbar Sustyo Iriono menjelaskan telah melakukan penelusuran pada foto yang sudah meresahkan tersebut.
Foto tersebut memperlihatkan seekor Beruang Madu (Helarctos malayanus) telah dibunuh dengan cara dipotong (bedah) di bagian leher bawah oleh seorang dengan nama akun Facebook Rosi Kuale.
Dari hasil pelacakan oleh Tim Gugus Evakuasi dan Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar - Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang - BKSDA Kalimantan Barat, Kementerian LHK, terlacak jika pemilik akun facebook Rosi Kuale bernama asli Joko alias Lobo.
Joko alias Lobo tersebut merupakan warga Dusun Timur, Desa Sei Nilam, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas.
Sedangkan Rosi adalah nama istri Joko alias Lobo, yang berasal Desa Sarang Burung Kuala, Kec Jawai, Kabupaten Sambas.
Kemudian Tim BKSDA dibantu Babinkamtibmas dan Kepala Desa Sungai Nilam mendatangi alamat rumah orangtua terduga pembunuh seekor beruang tersebut.
"Berdasarkan keterangan dari orang tua Joko dan Kepala Desa Sei Nilam ternyata Joko saat ini berada dan bekerja di Industri Kayu Plywood Serawak, Malaysia dengan jabatan sebagai Mekanik Alat Berat," ujar Sustyo
Kemudian dia melanjutkan jika orangtua Joko tak tahu menahu dengan perbuatan anaknya tersebut yang menyebarkan foto di Facebook.
Joko sendiri mulai merantau di Sarawak mulai 2009 dan menikah pada 2013. Joko sempat pulang pada lebaran lalu dan kembali ke Malaysia pada Juli 2016.
Sedangkan Tim BKSDA melakukan analisis pada foto dan keterangan yang diunggah oleh akun Facebook Rosi Kuale dan diposting pada 21 Agustus 2016, juka lokasi tersebut berada di Bintulu, Sarawak, Malaysia.
"Yang meyakinkan tim bahwa lokasi di Malaysia adalah ada gambar bendungan atau Dam Air di Dam Murum, Distrik Belaga Sarawak Malaysia, disitu menguatkan kejadian dan keberadaan pelaku ada di Malaysia," jelasnya lagi.
Dirinya juga menjelaskan rekan rekan dari WWF Indonesia Regional Kalimantan juga telah melakukan kordinasi dengan Sarawak Forestry Malaysia untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar